Nama : Dita Wahyu Permata
Nim :140231100090
Barang Publik
Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang.
…Lanjutkan Membaca…
Fungsi Pemerintah
Dibentuknya pemerintah pada awalnya adalah untuk melindungi sistem ketertiban di masyarakat sehingga seluruh masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupan dengan tenang dan lancar. Dinamika di masyarakat memperluas fungsi dan peran pemerintahan tidak hanya sebatas pelindung melainkan pelayan masyarakat. Rakyat tidak lagi harus melayani pemerintah seperti zaman kerajaan ataupun penjajahan namun justru pemerintah yang seharusnyamelayani, mengayomi, dan mengembangkan serta meningkatkan taraf hidup masyarakatnya sesuai tujuan negaranya. Van Poelje (dalam hamdi, 1999 : 52) menjelaskan bahwa pemerintahan dapat dipandang sebagai suatu ilmu yaitu yang mengajarkan bagaimana cara terbaik dalam mengarahkan dan memimpin pelayanan umum.
…Lanjutkan Membaca…
A. PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMAKMURAN SUATU NEGARA
Pertumbuhan ekonomi menjadi acuan kemakmuran masyarakat suatu negara, akibat pertambahan barang dan jasa yang diproduksi sebagai bentuk perkembangan dalam perekonomian. Pertumbuhan ekonomi mengarah pada standar hidup yang lebih tinggi. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang.
…Lanjutkan Membaca…
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Di Indonesia,pada awal pemerintahan orde baru para pembuat kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan ekonomi di jakarta masih sangat percaya bahwa proses pembangunan ekonomi yang pada awalnnya terpusatkan hanya di jawa,khususnya jakarta dan sekitarnya,dan hanya disektor-sektor tertentu saja,pada akhirnya akan menghasilkan apa yangg dimaksud dengan trickle down effects.
Namun,sejarah menunjukan bahwa setelah 40 tahun sejak pelita I tahun 1969,ternyata efek menetes tersebut kecil atau proses mengalir kebawahnya sangat lambat.akibat dari strategi tersebut dapat dilihat pada dekade 1980-an hingga krisis ekonomi terjadi pada tahun 1997,Indonesia memang menikmati lajupertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun yang tinggi,tetapi tingkat kesenjangan dalam pembagian Pendapatan Nasional juga semangkin besar dan jumlah orang miskin tetap banyak,bahkan meningkat tajam sejak krisis ekonomi.
…Lanjutkan Membaca…
Jumlah Uang yang Beredar
Untuk memahami jumlah uang beredar, kita harus memahami interaksi antara mata uang dan rekening giro dan bagaimana kebijakan Bank Sentral mempengaruhi dua komponen jumlah uang beredar ini.
Pada bab ini, kita akan lihat bahwa jumlah uang beredar ditentukan Tidak hanya oleh Bank Sentral, tapi juga oleh perilaku rumah tangga (yang memegang uang) dan bank (di mana uang disimpan).
…Lanjutkan Membaca…
Equilibrium Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para pencari tenaga kerja dengan pengguna tenaga kerja. Keseimbangan tenaga kerja terjadi apabila keseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sejauh ini kita telah mengetahui dua fakta tentang bagaimana upah ditentukan pada pasar tenaga kerja yang kompetitif, yaitu:
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja
Elastisitas permintaan tenaga kerja merupakan persentase perubahan permintaan akan tenaga kerja dengan perubahan tingkat upah sebanyak 1 persen .
Secara umum di tuliskan dalam persamaan:
e =
atau
Dimana :
Artinya jila tingkat upah naik, maka jumlah orang yang di pekerjakan akan menurun dan jika tingkat upah turun, maka jumlah orang yang dipekerjakan akan naik. Jadi hubungamnnya negatif.
…Lanjutkan Membaca…